Komisi VIII Apresiasi Penanganan Banjir Bojonegoro
Anggota Komisi VIII DPR RI, Kuswiyanto mengapresiasi penanganan bencana banjir yang dilakukan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
"Wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur yang dilewati aliran air bengawan solo menjadi salah satu daerah yang hampir setiap tahun terkena bencana banjir. Namun atas kerjasama semua pihak, BNPB, BPBD, Pemkab dan masyarakat Bojonegoro, bencana banjir kini tidak lagi menjadi momok yang menakutkan. Bahkan menurut penjelasan dari BNPB, kini masyarakat sekitar sudah merubah paradigma dari menanggulangi banjir menjadi menggauli banjir," jelas Kuswiyanto, begitu ia biasa disapa.
Ditambahkan Kus,istilah menggauli banjir muncul karena memang masyarakat sekitar tidak bisa melawan bencana tersebut. Pilihan yang paling bijak adalah berkawan dengan bencana. Dalam hal ini tentu ada cara-cara yang dilakukan agar bencana tidak menimbulkan banyak korban baik harta dan jiwa. Diantaranya dengan penutupan doorlaat atau tanggul-tanggul yang dapat menghambat atau mengurangi air. Selain itu, pembangunan bendungan juga menjadi salah satu cara dalam menggauli bencana banjir.
Kus yang ikut didampingi anggota Komisi VIII lainnya seperti Desy Ratnasari, An'im F.Mahrus, dan Hamka Ha, Selasa (22/3) menyerahkan bantuan dana dari BNPB yang diterima oleh Wakil Bupati Bojonegoro,Setyo Hartono untuk digunakan dalam penanganan bencana di kabupaten tersebut.
Usai pemberian bantuan Komisi VIII juga meninjau salah satu bendungan yang digunakan dalam penanganan banjir,yakni bendungan di Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro Jatim. Konon, bendungan yang ikut dibangun oleh BNPB ini juga bermanfaat sebagai penghubung dua desa, yakni Desa Mori Padang Kecamatan Truco dan Desa Ringinrejo Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro Jatim. (Ayu), foto : ayu/hr.